Baru 4 Kecamatan Divaksin Rabies

Baru 4 Kecamatan Divaksin Rabies

\"Ary,

CURUP, BE - Meskipun Rejang Lebong dinyatakan sebagai endemik penyakit rabies di Provinsi Bengkulu, namun hingga semester pertama tahun 2016 ini, baru ada 4 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong yang telah 100 persen pemberian vaksin rabies terhadap Hewan Penular Rabies (HPR).

\"Hingga saat ini baru ada 4 kecamatan yang telah 100 persen desanya kita lakukan vaksinasi rabies,\" ungkap Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup, drh Piri Asdiayanto Minggu (19/6), kemarin.

Menurut Piri, 4 kecamatan yang telah dilakukan vaksinasi rabies 100 persen tersebut andalah Kecamatan Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir dan Kecamatan Curup. Meskipun belum semuanya 100 persen, namu Piri mengaku seluruh kecamatan sudah mereka datangi untuk dilakukan vaksinasi rabies.

\"Kecamatan yang lain baru beberapa desa dan kelurahan yang kita lakukan vaksinasi rabies ini,\" tambah Piri.

Lebih lanjut Piri mengungkapkan, setelah lebaran nanti kegiatan vaksinasi yang mereka lakukan akan lebih dioptimalkan lagi. Namun Piri memastikan kegiatan vaksinasi HPR yang mereka lakukan tidak akan mengenai seluruh HP yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Karena menurut Piri saat ini estimasi jumlah HPR di Kabupaten Rejang Lebong yang terdiri dari Anjing, Kucing dan Kera sekitar 40 ribu ekor, sedangkan stok vaksin rabies yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong hanya sebanyak 18 ribu dosis.

\"Hingga saat ini, jumlah vaksin yang kita gunakan untuk memvaksinasi HPR di Rejang Lebong ini sudah sekitar 6 ribu vaksin,\" paparnya.

Terkait dengan 18 ribu dosis vaksin rabies yang dimiliki Pemkab Rejang Lebong melalui Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong dan Puskeswan Curup. Menurut Piri, hanya sebanyak 1000 dosis dari APBD Rejang Lebong. Sedangkan sisanya sebanyak 17 ribu merupakan bantuan dari APBD Provinsi dan APBN.

\"Seharunya kita sebagai daerah endemik rabies, anggaran untuk vaksin HPR ini bisa lebih ditingkatkan lagi,\" harap Piri.

Apa yang diharapkan Piri tersebut bukan tanpa alasan, karena menurutnya penyakit rabies yang ditularkan hewan ini sangat berbahaya bagi manusia bahkan bisa menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Diakui Piri dibandingkan dengan penyakit flu burung, fokus pengendalian dan penanganan yang mereka lakukan adalah pada penyakit rabies ini.

\"Dalam penyakit yang ditularkan hewan kepada manusia, memang kita fokus penanganan kepada rabies, karena penyakit ini sangat berbahaya dan tidak mengenal musim,\" akhir Piri.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: